Oleh : Abu Ahsanti Fidiniki, Lc.
Bismillaah
wal Hamdulillaah… Menurut Ustadz Arifin Ilham, sedikitnya ada 9
ciri untuk mengetahui apakah seseorang yang mengaku ustadz, habib, atau ulama,
merupakan dukun atau bukan. Dikutip dari blog Metafisis, berikut ini
kami paparkan ciri-ciri dukun yang mengaku ulama tersebut.
Dukun akan mengunakan semua cara untuk
memperdaya pasiennya, terutama yang sangat awam pengetahuan Syariat Islam,
bahkan kalau perlu mengunakan gelar kehormatan ulama, seperti Kiyai, Ustadz,
Habib, dan sebagainya. Untuk itu kenalilah dukun berbaju mulia ini, diantaranya:
1. Tidak
mengunakan nama aslinya, tetapi nama yang dikesankan ada kedigjayaan
Inilah ciri khas para dukun dan paranormal. Mereka
sangat suka menggelari diri mereka dengan sebutan-sebutan aneh dan menyiratkan
kesaktian. Para dukun juga menggelari mereka sendiri dengan julukan ‘Ki’ yang
suka mengoleksi benda-benda aneh dan mistis. Yang bergelar ‘ustadz’ pun tidak
sedikit, seperti yang telah terlihat sama-sama di TV. Ngakunya bia mengobati
dengan cara syar’i, do’a, dsb, padahal dia sebenarnya dukun & paranormal.
2.
Hobbi
sekali memamerkan kesaktiaannya
Salah satu contoh yang sering muncul di TVRI dan Jak
TV adalah ‘Para Ustadz bla bla bla’ yang suka memamerkan kesaktiannya, yakni tidak mempan
disayat dengan pedang atau alat tajam lainnya. Juga para dukun dan paranormal
lainnya suka mendemonstrasikan kesaktian, seperti yang di atraksikan ialah
kekebalan, debus, tenaga dalam, dan lain-lain
3.
Ilmu
Syariat agamanya tidak mumpuni
Dukun yang berkedok ustadz selalu membawa ciri khas
dukun, yaitu sama sekali kurang dalam dalil baik dari Al-Qur’an dan sunnah.
Dakwahnya mengajak pada kesyirikan dan kesesatan
4. Memanfaat
para tokoh untuk melegalisir prakteknya, yang sebenarnya tokoh tersebut belum
tahu persis praktek tersembunyinya karena sang dukun menampilkan kesan seakan
seusai syariat.
Ustadz bla bla
bla yang sering muncul di TVRI dan Jak TV, sering mengundang / memanfaatkan ustadz-ustadz
lain seperti Ustadz Jefri Al Bukhori, Ustadz Solmed, dan Ustadz lainnya untuk duduk
bersama mereka untuk mengiklankan pengobatan padepokannya.
5.
Prakteknya
ikhtilaath menjamah bukan mahramnya
Peruqyah syar’i
sangat anti menyentuh secara langsung pasiennya, jikapun harus memakai sarung
tangan itupun untuk menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan. Sedangkan
‘Ustadz bla bla bla yang sering muncul di TV, sangat suka menyentuh non mahram
hingga bersentuhan kulit. Dan di padepokannya terlihat berikhtilat bercampur
baur antara laki-laki dan perempuan tidak dipisah sama sekali
6.
Berani
bayar media untuk promosinya
Sebagian orang
menyangka stasiun televisi yang menanyangkan acara ustad-ustadz dukun tersebut
yang mengundang sang ustadz. Jangan dikira kemunculan itu gratis dan dibayar!
Justru dukun berbaju ustadz inilah yang membayar TV agar bisa ia tampil di TV
dan promosi pengobatan perdukunannya
7. Dengan
bahasa mahar, infak, namun jelas tarifnya “wah”, disertai ancaman kalau tidak
segera diobati akan mati, kalau tidak segera ditransfer doanya tidak sampai,
penyakit tidak sembuh, dan sebagainya
Ciri khas dukun
ialah sangat suka menakut-nakuti pasiennya bahwa sakitnya berat, maka
pengobatannya lama dan harus bayar mahar yang tinggi sampai puluhan juta
mengalahkan pengobatan kedokteran. Ustadz bla bla bla yang sering muncul
di TV suka mengancam pasiennya jika tidak melunasi hutangnya maka penyakitnya
tidak sembuh dan tidak akan didoakan oleh dia.
8. Disertai
aksi tipudaya menakuti seperti bekam darahnya ada cacingnya, rumah ada
hantunya, kena santet, dan sebagainya.
Dukun sangat
suka menipu, setiap ada pasien yang datang selalu dikatakan kena santet dan
pasti akan keluar benda-benda aneh dari dalam telur atau ketika dibekam yang
semuanya itu sebenarnya cuma trik sulap belaka
9.
Memberi
azimat atau amalan yang tidak berdasar
Ciri khas dukun
yaitu memberi azimat, termasuk dalam hal ini Ustadz bla bla bla yang
sering muncul di TV memberi azimat pada pasiennya, atau menggunakan media
azimat ketika mengobati.
“Sungguh, wajib
ku sampaikan karena korban sudah berjatuhan. Semoga sahabatku selamat dari
tipu daya menyesatkan ini,” pungkas Ustadz Arifin Ilham. Walloohu a’lam.
Sumber: Metafisiswordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar